Cara Rancang Bangun Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan Berbasis Web Dengan Metode Waterfall

Rancang Bangun Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan Berbasis Web dengan Metode Waterfall – Bayangin, lo lagi nyari tempat PKL, ngurusin laporan, dan ngecek jadwal bimbingan, tapi semua itu harus lo lakuin secara manual. Ribet banget kan? Nah, makanya muncul ide keren buat ngembangin sistem informasi PKL berbasis web yang praktis dan gampang diakses.

Sistem ini dibangun dengan metode Waterfall, jadi semua prosesnya terstruktur dan jelas, mulai dari analisis kebutuhan sampai implementasi.

Sistem informasi PKL berbasis web ini punya banyak manfaat, lho! Lo bisa ngelacak progress PKL, ngecek jadwal bimbingan, ngirim laporan, dan ngehubungin dosen pembimbing dengan mudah. Sistem ini juga bisa diakses kapan aja dan di mana aja, jadi lo gak perlu khawatir ketinggalan informasi penting.

Pendahuluan: Rancang Bangun Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan Berbasis Web Dengan Metode Waterfall

Di era digital yang semakin maju, sistem informasi berbasis web telah menjadi bagian integral dari berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Salah satu contohnya adalah Praktek Kerja Lapangan (PKL), yang merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dalam dunia kerja.

Dalam konteks ini, pengembangan sistem informasi PKL berbasis web menjadi solusi yang efektif untuk mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dalam pengelolaan PKL saat ini.

Latar Belakang dan Relevansi

Pengelolaan PKL secara manual seringkali dihadapkan pada berbagai kendala, seperti:

  • Proses pendaftaran dan pengajuan PKL yang rumit dan memakan waktu.
  • Kesulitan dalam memantau dan mengevaluasi kinerja mahasiswa PKL.
  • Keterbatasan akses informasi terkait PKL bagi mahasiswa dan dosen pembimbing.
  • Sulitnya menyimpan dan mengelola data PKL secara terstruktur.

Sistem informasi PKL berbasis web hadir sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi web, sistem ini dapat mempermudah proses pengelolaan PKL, meningkatkan efisiensi, dan memberikan akses informasi yang lebih mudah dan cepat.

Tujuan Pengembangan

Pengembangan sistem informasi PKL berbasis web memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:

  • Mempermudah proses pendaftaran dan pengajuan PKL bagi mahasiswa.
  • Meningkatkan efisiensi dalam memantau dan mengevaluasi kinerja mahasiswa PKL.
  • Memberikan akses informasi yang mudah dan cepat terkait PKL bagi mahasiswa dan dosen pembimbing.
  • Memudahkan penyimpanan dan pengelolaan data PKL secara terstruktur.

Manfaat Penerapan

Penerapan sistem informasi PKL berbasis web diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat, antara lain:

  • Meningkatkan kualitas dan efektivitas program PKL.
  • Mempermudah koordinasi antara mahasiswa, dosen pembimbing, dan instansi mitra PKL.
  • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan PKL.
  • Mempermudah akses dan pengelolaan data PKL.

Landasan Teori

Oke, siap-siap nge-drill konsep sistem informasi dan metode Waterfall. Kita bakal bahas gimana sistem informasi bisa ngebantu ngatur PKL, dan cara ngebangun sistem informasi PKL berbasis web yang keren pakai metode Waterfall.

Sistem Informasi

Sistem informasi, singkatnya, adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja bareng untuk ngumpulin, memproses, menyimpan, dan ngasih informasi. Sistem informasi ini kayak jagoan multi-tasking yang bisa ngebantu kita ngatur berbagai hal, termasuk PKL.

  • Ngumpulin Data PKL: Sistem informasi bisa ngumpulin data PKL, kayak nama siswa, tempat PKL, supervisor, laporan, dan nilai.
  • Ngatur Data PKL: Sistem informasi bisa ngatur data PKL, kayak ngelacak progress PKL, ngasih notifikasi deadline, dan nge-generate laporan.
  • Ngasih Informasi PKL: Sistem informasi bisa ngasih informasi PKL ke berbagai pihak, kayak siswa, guru, dan supervisor.

Metode Waterfall

Metode Waterfall adalah metodologi pengembangan sistem informasi yang ngelakuin proses pengembangan secara berurutan, kayak air terjun yang ngalir dari atas ke bawah. Metode ini cocok banget buat proyek yang udah jelas banget kebutuhannya dan nggak banyak perubahan.

Tahapan Metode Waterfall

Metode Waterfall punya beberapa tahapan yang harus dilalui secara berurutan. Berikut ini adalah tahapan-tahapannya:

  1. Analisis Kebutuhan: Tahapan ini ngebahas tentang apa yang dibutuhkan dari sistem informasi. Misalnya, apa aja fitur yang harus ada, siapa aja user-nya, dan apa aja kebutuhan spesifik dari sistem informasi PKL.
  2. Perancangan Sistem: Tahapan ini ngebahas tentang gimana sistem informasi bakal dibentuk. Misalnya, apa aja komponen yang diperlukan, gimana alur kerjanya, dan gimana tampilan antarmuka sistem informasi PKL.
  3. Implementasi: Tahapan ini ngebahas tentang ngebangun sistem informasi berdasarkan perancangan yang udah dibuat. Misalnya, ngoding, nge-test, dan nge-deploy sistem informasi PKL.
  4. Pengujian: Tahapan ini ngebahas tentang nge-test sistem informasi untuk ngeliat apakah sistem informasi udah sesuai dengan kebutuhan dan udah bisa dipake dengan baik.
  5. Implementasi: Tahapan ini ngebahas tentang ngeluncurkan sistem informasi ke user. Misalnya, ngasih training ke user, nge-promote sistem informasi PKL, dan nge-monitor penggunaan sistem informasi.

Desain Web

Desain web adalah proses nge-create tampilan dan fungsi website. Desain web yang bagus harus user-friendly, responsive, dan aesthetic.

Teknologi Web

Sistem informasi PKL berbasis web ngegunain berbagai teknologi web, kayak:

  • HTML: Bahasa markup yang nge-define struktur dan konten website.
  • CSS: Bahasa style sheet yang nge-define tampilan website.
  • JavaScript: Bahasa pemrograman yang nge-define interaksi dan dinamika website.
  • PHP: Bahasa server-side scripting yang nge-handle logika dan data website.
  • Database: Sistem manajemen database yang nge-simpan data website.

Analisis Kebutuhan

Rancang Bangun Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan Berbasis Web dengan Metode Waterfall

Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan (SI PKL) dirancang untuk membantu mahasiswa, dosen pembimbing, dan pihak terkait dalam proses PKL. Analisis kebutuhan dilakukan untuk memahami kebutuhan dan harapan pengguna terhadap SI PKL yang akan dibangun.

Identifikasi Kebutuhan Pengguna

Sistem Informasi PKL ditujukan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pengguna, seperti mahasiswa, dosen pembimbing, dan pihak terkait.

  • Mahasiswa: Mahasiswa membutuhkan sistem yang mudah digunakan untuk mencari dan mendaftar PKL, melacak progres PKL, dan mengelola dokumen PKL.
  • Dosen Pembimbing: Dosen pembimbing membutuhkan sistem untuk memantau progres mahasiswa, memberikan bimbingan, dan menilai hasil PKL.
  • Pihak Terkait: Pihak terkait, seperti perusahaan atau instansi tempat PKL, membutuhkan sistem untuk menerima dan memproses pendaftaran PKL, serta memantau kegiatan PKL mahasiswa.

Kebutuhan Fungsional dan Non-Fungsional

Sistem Informasi PKL memiliki kebutuhan fungsional dan non-fungsional yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuannya.

Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merujuk pada fitur-fitur yang harus dimiliki sistem untuk memenuhi tujuannya. Berikut adalah beberapa kebutuhan fungsional SI PKL:

  • Pendaftaran PKL: Sistem harus memungkinkan mahasiswa untuk mendaftar PKL dengan mengisi data diri, memilih tempat PKL, dan mengunggah dokumen pendukung.
  • Pencarian Tempat PKL: Sistem harus menyediakan fitur pencarian tempat PKL berdasarkan kriteria tertentu, seperti bidang studi, lokasi, dan jenis perusahaan.
  • Pengajuan Bimbingan: Sistem harus memungkinkan mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan atau meminta bimbingan kepada dosen pembimbing.
  • Pelaporan PKL: Sistem harus memungkinkan mahasiswa untuk membuat laporan PKL dan mengunggahnya ke sistem.
  • Penilaian PKL: Sistem harus memungkinkan dosen pembimbing untuk menilai laporan PKL mahasiswa.
  • Monitoring PKL: Sistem harus memungkinkan dosen pembimbing dan pihak terkait untuk memantau progres PKL mahasiswa.
  • Manajemen Dokumen: Sistem harus menyediakan fitur untuk mengelola dokumen PKL, seperti surat permohonan PKL, laporan PKL, dan sertifikat PKL.

Kebutuhan Non-Fungsional

Kebutuhan non-fungsional merujuk pada aspek-aspek yang berkaitan dengan kualitas dan kinerja sistem. Berikut adalah beberapa kebutuhan non-fungsional SI PKL:

  • Keamanan: Sistem harus aman dan terlindungi dari akses tidak sah dan ancaman keamanan.
  • Ketersediaan: Sistem harus tersedia dan dapat diakses oleh pengguna kapan saja.
  • Performa: Sistem harus responsif dan cepat dalam memproses data.
  • Kemudahan Penggunaan: Sistem harus mudah digunakan dan dipahami oleh semua pengguna.
  • Kemudahan Pemeliharaan: Sistem harus mudah dipelihara dan diperbarui.

Tabel Kebutuhan Sistem Informasi PKL

Berikut adalah tabel yang merangkum kebutuhan sistem informasi PKL:

Nama Fitur Deskripsi Fitur Kebutuhan Pengguna Prioritas
Pendaftaran PKL Memungkinkan mahasiswa untuk mendaftar PKL dengan mengisi data diri, memilih tempat PKL, dan mengunggah dokumen pendukung. Mahasiswa Tinggi
Pencarian Tempat PKL Memungkinkan mahasiswa untuk mencari tempat PKL berdasarkan kriteria tertentu, seperti bidang studi, lokasi, dan jenis perusahaan. Mahasiswa Tinggi
Pengajuan Bimbingan Memungkinkan mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan atau meminta bimbingan kepada dosen pembimbing. Mahasiswa, Dosen Pembimbing Tinggi
Pelaporan PKL Memungkinkan mahasiswa untuk membuat laporan PKL dan mengunggahnya ke sistem. Mahasiswa, Dosen Pembimbing Tinggi
Penilaian PKL Memungkinkan dosen pembimbing untuk menilai laporan PKL mahasiswa. Dosen Pembimbing Tinggi
Monitoring PKL Memungkinkan dosen pembimbing dan pihak terkait untuk memantau progres PKL mahasiswa. Dosen Pembimbing, Pihak Terkait Tinggi
Manajemen Dokumen Memungkinkan untuk mengelola dokumen PKL, seperti surat permohonan PKL, laporan PKL, dan sertifikat PKL. Mahasiswa, Dosen Pembimbing, Pihak Terkait Tinggi
Keamanan Menjamin keamanan sistem dan data dari akses tidak sah dan ancaman keamanan. Semua Pengguna Tinggi
Ketersediaan Menjamin ketersediaan sistem dan aksesibilitas bagi pengguna kapan saja. Semua Pengguna Tinggi
Performa Menjamin kinerja sistem yang responsif dan cepat dalam memproses data. Semua Pengguna Tinggi
Kemudahan Penggunaan Menjamin kemudahan penggunaan dan pemahaman sistem oleh semua pengguna. Semua Pengguna Tinggi
Kemudahan Pemeliharaan Menjamin kemudahan pemeliharaan dan pembaruan sistem. Tim Pengembang Tinggi

Diagram Use Case

Diagram use case menggambarkan interaksi pengguna dengan sistem. Berikut adalah contoh diagram use case untuk SI PKL:

[Diagram Use Case: Ilustrasikan diagram use case yang menunjukkan interaksi pengguna (mahasiswa, dosen pembimbing, dan pihak terkait) dengan sistem informasi PKL. Diagram ini harus mencakup use case utama seperti pendaftaran PKL, pencarian tempat PKL, pengajuan bimbingan, pelaporan PKL, penilaian PKL, monitoring PKL, dan manajemen dokumen.]

Desain Sistem

Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) berbasis web dirancang dengan arsitektur client-server. Arsitektur ini memungkinkan pengguna untuk mengakses sistem melalui browser web di perangkat apa pun, sementara data dan logika sistem dijalankan di server. Sistem ini memiliki berbagai fitur yang dirancang untuk mempermudah proses PKL, baik bagi mahasiswa, dosen pembimbing, dan perusahaan mitra.

Arsitektur Sistem

Arsitektur sistem informasi PKL berbasis web menggunakan model tiga lapis (three-tier architecture), yaitu:

  • User Interface (UI) Layer: Layer ini merupakan antarmuka pengguna yang diakses oleh mahasiswa, dosen pembimbing, dan perusahaan mitra melalui browser web. Antarmuka ini dirancang dengan tampilan yang ramah pengguna dan mudah dinavigasi.
  • Business Logic Layer: Layer ini berisi logika bisnis sistem, seperti validasi data, proses autentikasi, dan pengelolaan data PKL. Layer ini bertanggung jawab untuk menjalankan proses bisnis yang terkait dengan sistem informasi PKL.
  • Data Access Layer: Layer ini bertanggung jawab untuk mengakses dan memanipulasi data yang disimpan di database. Layer ini menyediakan interface untuk layer bisnis logika untuk berinteraksi dengan database.

Diagram Alur Proses

Diagram alur proses sistem informasi PKL menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan oleh pengguna dalam menggunakan sistem. Diagram ini menunjukkan bagaimana setiap fitur sistem terhubung dan bagaimana data mengalir di antara mereka.

  • Fitur Pendaftaran Mahasiswa: Mahasiswa mendaftar ke sistem dengan mengisi formulir pendaftaran yang berisi informasi pribadi dan data PKL. Sistem memvalidasi data dan menyimpannya di database.
  • Fitur Pencarian Perusahaan: Mahasiswa dapat mencari perusahaan mitra berdasarkan bidang studi, lokasi, atau kata kunci. Sistem menampilkan daftar perusahaan yang sesuai dengan kriteria pencarian.
  • Fitur Pengajuan Permohonan PKL: Mahasiswa dapat mengajukan permohonan PKL ke perusahaan mitra yang dipilih. Sistem mengirim notifikasi ke perusahaan mitra dan menyimpan data permohonan di database.
  • Fitur Persetujuan Permohonan: Perusahaan mitra dapat menyetujui atau menolak permohonan PKL yang diajukan mahasiswa. Sistem mengirim notifikasi kepada mahasiswa terkait status permohonan mereka.
  • Fitur Pengumpulan Data PKL: Mahasiswa dapat mengunggah laporan, dokumentasi, dan data PKL ke sistem. Sistem menyimpan data di database dan memungkinkan dosen pembimbing untuk mengaksesnya.
  • Fitur Evaluasi PKL: Dosen pembimbing dapat mengevaluasi kinerja mahasiswa selama PKL. Sistem menyediakan formulir evaluasi dan menyimpan hasil evaluasi di database.
  • Fitur Laporan PKL: Sistem menyediakan berbagai laporan yang terkait dengan PKL, seperti laporan mahasiswa, laporan perusahaan, dan laporan evaluasi.

Antarmuka Pengguna (UI)

Antarmuka pengguna sistem informasi PKL dirancang dengan tampilan yang sederhana, intuitif, dan mudah digunakan. Antarmuka ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan navigasi yang jelas, sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukan informasi dan melakukan tugas yang diperlukan.

  • Tampilan Dashboard: Dashboard menampilkan informasi penting yang relevan dengan pengguna, seperti status PKL, tugas yang tertunda, dan notifikasi terbaru.
  • Tampilan Profil: Tampilan profil memungkinkan pengguna untuk mengelola informasi pribadi, data PKL, dan pengaturan akun.
  • Tampilan Pencarian: Tampilan pencarian memungkinkan pengguna untuk mencari perusahaan mitra, mahasiswa, atau data PKL berdasarkan kriteria tertentu.
  • Tampilan Formulir: Tampilan formulir digunakan untuk memasukkan data, seperti pendaftaran mahasiswa, permohonan PKL, dan evaluasi PKL. Formulir dirancang dengan validasi data untuk memastikan data yang dimasukkan akurat.
  • Tampilan Laporan: Tampilan laporan menampilkan data PKL dalam format yang mudah dipahami dan diunduh, seperti tabel, grafik, dan diagram.

Mockup UI

Mockup UI untuk setiap halaman utama sistem informasi PKL menggambarkan tampilan dan tata letak halaman. Mockup ini menunjukkan bagaimana elemen UI disusun dan bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem.

  • Halaman Utama: Halaman utama menampilkan logo sistem, menu navigasi, dan informasi penting seperti berita terbaru, pengumuman, dan informasi kontak.
  • Halaman Login: Halaman login memungkinkan pengguna untuk masuk ke sistem dengan memasukkan username dan password.
  • Halaman Pendaftaran: Halaman pendaftaran memungkinkan mahasiswa untuk mendaftar ke sistem dengan mengisi formulir pendaftaran.
  • Halaman Pencarian Perusahaan: Halaman pencarian perusahaan memungkinkan mahasiswa untuk mencari perusahaan mitra berdasarkan kriteria tertentu.
  • Halaman Permohonan PKL: Halaman permohonan PKL memungkinkan mahasiswa untuk mengajukan permohonan PKL ke perusahaan mitra.
  • Halaman Pengumpulan Data PKL: Halaman pengumpulan data PKL memungkinkan mahasiswa untuk mengunggah laporan, dokumentasi, dan data PKL.
  • Halaman Evaluasi PKL: Halaman evaluasi PKL memungkinkan dosen pembimbing untuk mengevaluasi kinerja mahasiswa selama PKL.
  • Halaman Laporan PKL: Halaman laporan PKL menampilkan berbagai laporan yang terkait dengan PKL.

Implementasi Sistem

Setelah rancangan sistem informasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) berbasis web selesai, langkah selanjutnya adalah implementasi sistem. Implementasi ini melibatkan penerjemahan rancangan sistem ke dalam kode program dan database yang sesuai. Proses ini merupakan tahap penting dalam membangun sistem yang fungsional dan memenuhi kebutuhan pengguna.

Bahasa Pemrograman dan Framework

Pemilihan bahasa pemrograman dan framework yang tepat sangat penting untuk memastikan kelancaran proses pengembangan dan kualitas sistem yang dihasilkan. Dalam implementasi sistem informasi PKL ini, kami menggunakan:

  • Bahasa Pemrograman:PHP (Hypertext Preprocessor). PHP merupakan bahasa pemrograman server-side yang populer untuk pengembangan web. Keunggulan PHP adalah kemampuannya untuk berinteraksi dengan database, fleksibilitas dalam pengembangan, dan komunitas pengguna yang besar.
  • Framework:CodeIgniter. CodeIgniter adalah framework PHP yang ringan dan mudah digunakan. Framework ini menyediakan struktur dan komponen yang terstruktur, sehingga mempercepat proses pengembangan dan meningkatkan kualitas kode program.

Database

Database merupakan jantung dari sistem informasi. Database yang dipilih harus mampu menyimpan dan mengelola data sistem informasi PKL secara efisien dan aman. Dalam sistem ini, kami menggunakan:

  • Database:MySQL. MySQL adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang populer dan open-source. MySQL menawarkan keandalan, kinerja yang baik, dan kemudahan integrasi dengan PHP.

Langkah-langkah Implementasi

Implementasi sistem informasi PKL dilakukan secara bertahap, dengan mengacu pada kode program dan database yang telah dirancang. Berikut adalah langkah-langkah implementasi yang dilakukan:

  1. Pembuatan Database dan Tabel:Langkah pertama adalah membuat database dan tabel di MySQL yang sesuai dengan skema database yang telah dirancang. Tabel-tabel ini akan menyimpan data-data yang dibutuhkan dalam sistem informasi PKL, seperti data mahasiswa, data perusahaan, data laporan PKL, dan lain sebagainya.
  2. Pembuatan Kode Program:Setelah database siap, langkah selanjutnya adalah pembuatan kode program menggunakan PHP dan framework CodeIgniter. Kode program ini akan mengimplementasikan setiap fitur yang telah dirancang, seperti login, registrasi, pengisian data PKL, dan pembuatan laporan.
  3. Integrasi Database dan Kode Program:Kode program yang telah dibuat dihubungkan dengan database MySQL. Proses ini melibatkan penggunaan query SQL untuk mengambil, menyimpan, dan memperbarui data dalam database.
  4. Pengujian dan Debugging:Setelah integrasi database dan kode program selesai, sistem diuji secara menyeluruh untuk memastikan bahwa semua fitur berfungsi dengan baik. Proses pengujian ini juga bertujuan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan (bug) yang mungkin terjadi dalam kode program.
  5. Deployment:Sistem yang telah diuji dan di-debug siap untuk di-deploy ke server web. Proses deployment melibatkan pengunggahan file-file sistem, termasuk kode program, database, dan konfigurasi sistem, ke server web.

Dokumentasi Kode Program

Dokumentasi kode program merupakan hal penting dalam pengembangan sistem informasi. Dokumentasi ini berfungsi sebagai panduan bagi pengembang lain yang ingin mempelajari atau mengembangkan sistem di masa mendatang. Dokumentasi kode program meliputi:

  • Komentar dalam Kode Program:Komentar dalam kode program berfungsi untuk menjelaskan maksud dari setiap baris kode. Komentar ini membantu pengembang lain memahami kode program dan memudahkan proses debugging.
  • Dokumentasi API:Jika sistem memiliki API (Application Programming Interface), maka dokumentasi API juga perlu dibuat. Dokumentasi API berisi penjelasan tentang fungsi-fungsi API, parameter yang digunakan, dan cara penggunaannya.
  • Dokumentasi Arsitektur Sistem:Dokumentasi ini berisi penjelasan tentang arsitektur sistem, termasuk komponen-komponen yang digunakan, interaksi antar komponen, dan alur data dalam sistem.

Pengujian Sistem

Pengujian sistem merupakan langkah penting dalam pengembangan sistem informasi PKL. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa sistem berfungsi sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan yang telah ditentukan. Melalui pengujian, kita dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan atau kekurangan dalam sistem sebelum diimplementasikan secara penuh.

Metode Pengujian

Metode pengujian yang digunakan untuk menguji sistem informasi PKL adalah metode pengujian kotak hitam (black box testing). Metode ini berfokus pada pengujian fungsionalitas sistem tanpa memperhatikan kode program. Pengujian dilakukan dengan memberikan input dan memeriksa output yang dihasilkan.

Skenario Pengujian

Skenario pengujian untuk setiap fitur dalam sistem informasi PKL dirancang untuk mencakup berbagai kemungkinan penggunaan sistem. Beberapa contoh skenario pengujian:

  • Fitur Login:
    • Menguji login dengan username dan password yang valid.
    • Menguji login dengan username atau password yang salah.
    • Menguji login dengan username dan password yang kosong.
  • Fitur Pencarian Data PKL:
    • Menguji pencarian data PKL berdasarkan nama mahasiswa.
    • Menguji pencarian data PKL berdasarkan nama perusahaan.
    • Menguji pencarian data PKL berdasarkan lokasi PKL.
  • Fitur Input Data PKL:
    • Menguji input data PKL dengan data yang valid.
    • Menguji input data PKL dengan data yang tidak valid.
    • Menguji input data PKL dengan data yang kosong.
  • Fitur Laporan PKL:
    • Menguji pembangkitan laporan PKL berdasarkan periode tertentu.
    • Menguji pembangkitan laporan PKL berdasarkan jenis laporan.

Laporan Hasil Pengujian

Laporan hasil pengujian sistem informasi PKL berisi deskripsi fitur yang diuji, skenario pengujian, hasil pengujian, dan kesimpulan. Berikut contoh laporan hasil pengujian:

Fitur Skenario Pengujian Hasil Pengujian Kesimpulan
Login Login dengan username dan password yang valid Sistem berhasil login Fitur login berfungsi dengan baik
Login Login dengan username atau password yang salah Sistem menampilkan pesan error Fitur login berfungsi dengan baik
Login Login dengan username dan password yang kosong Sistem menampilkan pesan error Fitur login berfungsi dengan baik
Pencarian Data PKL Mencari data PKL berdasarkan nama mahasiswa Sistem menampilkan data PKL yang sesuai Fitur pencarian data PKL berfungsi dengan baik
Pencarian Data PKL Mencari data PKL berdasarkan nama perusahaan Sistem menampilkan data PKL yang sesuai Fitur pencarian data PKL berfungsi dengan baik
Pencarian Data PKL Mencari data PKL berdasarkan lokasi PKL Sistem menampilkan data PKL yang sesuai Fitur pencarian data PKL berfungsi dengan baik
Input Data PKL Input data PKL dengan data yang valid Sistem berhasil menyimpan data PKL Fitur input data PKL berfungsi dengan baik
Input Data PKL Input data PKL dengan data yang tidak valid Sistem menampilkan pesan error Fitur input data PKL berfungsi dengan baik
Input Data PKL Input data PKL dengan data yang kosong Sistem menampilkan pesan error Fitur input data PKL berfungsi dengan baik
Laporan PKL Membangkitkan laporan PKL berdasarkan periode tertentu Sistem berhasil membangkitkan laporan PKL Fitur laporan PKL berfungsi dengan baik
Laporan PKL Membangkitkan laporan PKL berdasarkan jenis laporan Sistem berhasil membangkitkan laporan PKL Fitur laporan PKL berfungsi dengan baik

Implementasi dan Evaluasi

Setelah sistem informasi PKL berbasis web dirancang dan dikembangkan, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikannya di lingkungan pengguna. Implementasi sistem informasi PKL ini merupakan proses penerapan sistem informasi yang telah dirancang ke dalam lingkungan pengguna yang sebenarnya. Proses implementasi ini melibatkan beberapa tahapan yang bertujuan untuk memastikan sistem informasi dapat digunakan secara efektif dan efisien.

Langkah-langkah Implementasi Sistem Informasi PKL

Langkah-langkah implementasi sistem informasi PKL yang perlu dilakukan meliputi:

  • Pelatihan Pengguna:Melakukan pelatihan kepada pengguna, seperti siswa PKL, guru pembimbing, dan staf administrasi, tentang cara menggunakan sistem informasi PKL. Pelatihan ini meliputi cara mengakses sistem, mengisi data, dan menggunakan fitur-fitur yang tersedia. Pelatihan ini penting untuk memastikan pengguna dapat memanfaatkan sistem secara optimal.
  • Instalasi dan Konfigurasi:Memasang dan mengkonfigurasi sistem informasi PKL di server yang telah ditentukan. Ini melibatkan proses pengaturan database, aplikasi, dan infrastruktur pendukung lainnya. Proses instalasi dan konfigurasi harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan sistem dapat berjalan dengan lancar.
  • Uji Coba:Melakukan uji coba sistem informasi PKL untuk memastikan bahwa sistem berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Uji coba ini dapat dilakukan oleh tim pengembang atau pengguna akhir. Hasil uji coba digunakan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki bug atau kesalahan yang ada.
  • Penerapan Bertahap:Penerapan sistem informasi PKL dapat dilakukan secara bertahap, dimulai dengan kelompok pengguna tertentu, misalnya siswa PKL dari jurusan tertentu. Penerapan bertahap memungkinkan tim pengembang untuk memantau kinerja sistem dan melakukan penyesuaian yang diperlukan sebelum diterapkan secara menyeluruh.
  • Dukungan Teknis:Menyediakan dukungan teknis kepada pengguna sistem informasi PKL. Dukungan teknis dapat berupa hotline telepon, email, atau forum online yang memungkinkan pengguna untuk melaporkan masalah atau mendapatkan bantuan teknis jika diperlukan. Dukungan teknis penting untuk memastikan kelancaran penggunaan sistem informasi PKL.

Metode Evaluasi Sistem Informasi PKL

Evaluasi sistem informasi PKL bertujuan untuk menilai efektivitas sistem informasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan sistem, sehingga dapat dilakukan perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. Beberapa metode evaluasi yang dapat digunakan untuk menilai efektivitas sistem informasi PKL antara lain:

  • Evaluasi Kinerja:Evaluasi ini berfokus pada penilaian kinerja sistem informasi PKL, seperti kecepatan akses, keandalan sistem, dan keamanan data. Evaluasi kinerja dapat dilakukan dengan menggunakan alat pengukur kinerja sistem atau dengan melakukan pengamatan terhadap penggunaan sistem oleh pengguna.
  • Evaluasi Kepuasan Pengguna:Evaluasi ini berfokus pada penilaian kepuasan pengguna terhadap sistem informasi PKL. Kepuasan pengguna dapat diukur dengan menggunakan kuesioner, wawancara, atau pengamatan terhadap perilaku pengguna. Data kepuasan pengguna dapat memberikan gambaran tentang efektivitas sistem informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna.
  • Evaluasi Dampak:Evaluasi ini berfokus pada penilaian dampak sistem informasi PKL terhadap proses PKL. Dampak sistem informasi dapat diukur dengan menganalisis perubahan yang terjadi pada proses PKL, seperti efisiensi, efektivitas, dan kualitas PKL. Evaluasi dampak dapat dilakukan dengan menggunakan data kuantitatif, seperti jumlah laporan PKL yang dihasilkan, atau data kualitatif, seperti pendapat dan pengalaman pengguna.

Laporan Hasil Evaluasi Sistem Informasi PKL, Rancang Bangun Sistem Informasi Praktek Kerja Lapangan Berbasis Web dengan Metode Waterfall

Laporan hasil evaluasi sistem informasi PKL berisi informasi tentang metode evaluasi yang digunakan, data hasil evaluasi, kesimpulan, dan rekomendasi. Laporan ini berfungsi sebagai dokumen resmi yang mendokumentasikan hasil evaluasi dan memberikan rekomendasi untuk pengembangan sistem informasi PKL di masa depan.

  • Deskripsi Metode Evaluasi yang Digunakan:Deskripsi ini menjelaskan metode evaluasi yang digunakan dalam proses evaluasi sistem informasi PKL. Deskripsi ini meliputi jenis metode evaluasi, alat yang digunakan, dan langkah-langkah yang dilakukan dalam proses evaluasi.
  • Data Hasil Evaluasi:Data hasil evaluasi berisi informasi tentang hasil pengukuran yang diperoleh dari proses evaluasi. Data hasil evaluasi dapat berupa data kuantitatif, seperti skor kepuasan pengguna, atau data kualitatif, seperti komentar dan saran pengguna. Data hasil evaluasi harus disajikan secara jelas dan mudah dipahami.
  • Kesimpulan:Kesimpulan berisi ringkasan hasil evaluasi sistem informasi PKL. Kesimpulan harus menjawab pertanyaan tentang efektivitas sistem informasi PKL dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kesimpulan harus berdasarkan data hasil evaluasi dan diungkapkan secara objektif.
  • Rekomendasi:Rekomendasi berisi saran dan usulan untuk meningkatkan efektivitas sistem informasi PKL di masa depan. Rekomendasi harus berdasarkan data hasil evaluasi dan kesimpulan yang telah dibuat. Rekomendasi harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu.

Ringkasan Penutup

Dengan sistem informasi PKL berbasis web, ngurusin PKL jadi lebih mudah dan efisien. Lo gak perlu lagi repot-repot ngurusin administrasi secara manual, jadi bisa fokus ke kegiatan PKL yang lebih penting. Sistem ini juga bisa ngebantu dosen pembimbing dalam memantau progress mahasiswa dan memberikan bimbingan yang lebih efektif.

Pertanyaan yang Sering Muncul

Siapa aja yang bisa ngakses sistem ini?

Sistem ini bisa diakses oleh mahasiswa, dosen pembimbing, dan pihak terkait seperti perusahaan atau instansi tempat PKL.

Apa aja teknologi yang digunakan dalam pengembangan sistem ini?

Teknologi yang digunakan tergantung pada kebutuhan dan desain sistem. Biasanya, sistem informasi PKL berbasis web menggunakan bahasa pemrograman seperti PHP, Python, atau Java, framework seperti Laravel, Django, atau Spring Boot, dan database seperti MySQL, PostgreSQL, atau MongoDB.

Tinggalkan komentar