Faktor-faktor yang berhubungan dengan Skor Game Addiction Scale (GAS) versi Bahasa Indonesia pada Pemain Game Online di Warung Internet Kelurahan Tanjung Sari Kota Medan – Bro, pernah denger istilah “game addiction” alias kecanduan game? Nah, di era digital gini, kecanduan game jadi masalah serius, lho. Bayangin aja, nongkrong di warnet seharian, lupa waktu, bahkan sampe lupa makan!
Penelitian ini fokus ngebahas tentang faktor-faktor yang bisa bikin orang ketagihan game online, khususnya di Warung Internet Tanjung Sari, Medan. Penelitian ini pake Skor Game Addiction Scale (GAS) versi Bahasa Indonesia buat ngukur tingkat kecanduan game. Pengin tau apa aja faktornya dan gimana cara ngatasinnya?
Yuk, simak terus!
Latar Belakang
Game online telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat modern, dengan jutaan orang di seluruh dunia menghabiskan waktu berjam-jam bermain game setiap hari. Namun, di balik kesenangan dan hiburan yang ditawarkan, terdapat potensi bahaya yang dapat memicu kecanduan game, yang bisa berdampak negatif pada kehidupan individu dan lingkungan sekitarnya.
Ketergantungan Game dan Dampaknya
Ketergantungan game, atau game addiction, adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan untuk mengendalikan keinginan untuk bermain game, meskipun menyadari dampak negatifnya. Mereka mungkin mengalami perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi, dan mengabaikan tanggung jawab pribadi dan profesional mereka. Dampak ketergantungan game dapat beragam, mulai dari penurunan prestasi akademis dan hubungan interpersonal yang buruk hingga masalah kesehatan fisik, seperti kelelahan, gangguan tidur, dan masalah mata.
Skala GAS dan Versinya dalam Bahasa Indonesia
Skala GAS (Game Addiction Scale) merupakan alat ukur yang digunakan untuk menilai tingkat kecanduan game pada individu. Skala ini dikembangkan oleh Kimberly Young, seorang psikolog yang dikenal sebagai pakar dalam kecanduan game. Skala GAS terdiri dari 20 pertanyaan yang mengukur berbagai aspek ketergantungan game, seperti keinginan untuk bermain game, kesulitan untuk berhenti bermain, dan dampak negatif game terhadap kehidupan sehari-hari.
Skala GAS telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Versi Bahasa Indonesia dari Skala GAS telah divalidasi dan dapat digunakan untuk menilai tingkat kecanduan game pada pemain game online di Indonesia. Hal ini memungkinkan peneliti dan praktisi kesehatan mental untuk lebih memahami dan mengatasi masalah kecanduan game di Indonesia.
Populasi Pemain Game Online di Warung Internet Kelurahan Tanjung Sari Kota Medan
Warung internet (warnet) merupakan tempat yang populer bagi pemain game online di Indonesia, termasuk di Kelurahan Tanjung Sari Kota Medan. Warnet menyediakan akses internet dan komputer yang dapat digunakan untuk bermain game online. Di Kelurahan Tanjung Sari, terdapat beberapa warnet yang ramai dikunjungi oleh para pemain game online, terutama anak muda dan remaja.
Populasi pemain game online di warnet Kelurahan Tanjung Sari terdiri dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja. Mereka menghabiskan waktu di warnet untuk bermain berbagai jenis game online, seperti game MOBA (Multiplayer Online Battle Arena), game FPS (First-Person Shooter), dan game MMORPG (Massively Multiplayer Online Role-Playing Game).
Definisi dan Konsep
Game online telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat modern, terutama di kalangan generasi muda. Namun, keterlibatan yang berlebihan dalam game online dapat menyebabkan kecanduan game, sebuah masalah yang semakin mendapat perhatian. Artikel ini akan membahas definisi kecanduan game berdasarkan studi literatur, konsep Skor Game Addiction Scale (GAS) versi Bahasa Indonesia, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi skor GAS pada pemain game online di Warung Internet Kelurahan Tanjung Sari Kota Medan.
Definisi Kecanduan Game
Keterlibatan yang berlebihan dalam game online, yang mengarah pada konsekuensi negatif dalam kehidupan sehari-hari, disebut sebagai kecanduan game. Definisi ini menekankan aspek kompulsif dan merugikan dari perilaku bermain game.
Beberapa studi literatur mendefinisikan kecanduan game sebagai gangguan perilaku yang ditandai dengan pola penggunaan game yang berlebihan, kehilangan kontrol atas perilaku bermain, dan konsekuensi negatif yang signifikan dalam kehidupan pribadi, sosial, atau profesional. Kecanduan game dapat dibedakan dengan bermain game biasa, yang dilakukan sebagai bentuk hiburan atau rekreasi tanpa konsekuensi negatif.
Konsep Skor Game Addiction Scale (GAS) Versi Bahasa Indonesia
Skor Game Addiction Scale (GAS) adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur kecanduan game. Versi Bahasa Indonesia dari GAS dikembangkan oleh peneliti lokal untuk mengukur tingkat kecanduan game pada populasi Indonesia. GAS terdiri dari 20 item yang mengukur berbagai aspek kecanduan game, seperti:
- Toleransi: Kebutuhan untuk bermain game dalam jumlah yang semakin banyak untuk mencapai kepuasan yang sama.
- Penarikan: Gejala fisik atau psikologis yang tidak menyenangkan saat tidak bermain game.
- Kehilangan Kontrol: Kesulitan untuk mengontrol durasi atau frekuensi bermain game.
- Keengganan: Mengabaikan kegiatan lain yang penting karena bermain game.
- Konsekuensi Negatif: Berlanjutnya permainan game meskipun ada konsekuensi negatif yang signifikan.
Setiap item dalam GAS dijawab dengan skala Likert 5 poin, mulai dari “Tidak pernah” hingga “Selalu”. Skor total GAS berkisar dari 20 hingga 100, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kecanduan game yang lebih tinggi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Skor GAS
Skor GAS pada pemain game online dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Faktor-faktor tersebut dapat saling terkait dan berinteraksi untuk meningkatkan atau menurunkan risiko kecanduan game.
-
- Faktor internal:
- Kepribadian: Individu dengan sifat impulsif, mudah bosan, dan mencari sensasi mungkin lebih rentan terhadap kecanduan game.
- Kondisi Psikologis: Depresi, kecemasan, dan kesepian dapat mendorong individu untuk mencari pelarian dalam game online.
- Keterampilan Bermain: Individu yang memiliki keterampilan bermain game yang tinggi mungkin merasa lebih termotivasi untuk terus bermain.
- Faktor eksternal:
- Lingkungan Sosial: Teman sebaya yang bermain game online secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kecanduan.
- Aksesibilitas Game: Kemudahan akses ke game online, seperti melalui internet cepat dan perangkat mobile, dapat meningkatkan waktu bermain.
- Konten Game: Game online dengan fitur-fitur yang adiktif, seperti sistem hadiah, level, dan persaingan, dapat meningkatkan risiko kecanduan.
- Faktor internal:
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian ini dirancang untuk mengungkap faktor-faktor yang terkait dengan skor Game Addiction Scale (GAS) pada pemain game online di warung internet Kelurahan Tanjung Sari Kota Medan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemain game online di warung internet Kelurahan Tanjung Sari Kota Medan. Karena keterbatasan waktu dan sumber daya, peneliti menggunakan teknik _sampling_ non-probability, khususnya _convenience sampling_, dengan mengambil sampel pemain game online yang sedang bermain di warung internet tersebut pada waktu pengumpulan data.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
-
-
- Game Addiction Scale (GAS) versi Bahasa Indonesia:Instrumen ini diadaptasi dari versi bahasa Inggris dan divalidasi oleh tim peneliti. GAS terdiri dari 20 butir pernyataan yang diukur dengan skala Likert 5 poin, mulai dari “Sangat Tidak Setuju” hingga “Sangat Setuju”. Skala ini mengukur tingkat kecanduan game berdasarkan enam dimensi, yaitu:
- Pengeluaran waktu
- Pengeluaran uang
- Toleransi
- Gejala putus asa
- Pengabaian aktivitas lainnya
- Konflik
- Kuesioner Demografi:Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data demografi responden, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.
- Game Addiction Scale (GAS) versi Bahasa Indonesia:Instrumen ini diadaptasi dari versi bahasa Inggris dan divalidasi oleh tim peneliti. GAS terdiri dari 20 butir pernyataan yang diukur dengan skala Likert 5 poin, mulai dari “Sangat Tidak Setuju” hingga “Sangat Setuju”. Skala ini mengukur tingkat kecanduan game berdasarkan enam dimensi, yaitu:
-
Prosedur Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan cara:
-
-
- Menjelaskan tujuan dan prosedur penelitian kepada responden.
- Meminta responden untuk mengisi kuesioner GAS dan kuesioner demografi.
- Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden.
-
Metode Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif dan inferensial. Metode statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik sampel, seperti rata-rata, standar deviasi, dan frekuensi. Metode statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian, yaitu untuk mengkaji hubungan antara skor GAS dan variabel-variabel demografi, serta faktor-faktor lain yang terkait dengan kecanduan game.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik demografis responden, skor GAS, hubungan antara faktor-faktor yang diteliti dengan skor GAS, dan faktor-faktor yang paling signifikan yang memengaruhi skor GAS.
Karakteristik Demografis Responden
Tabel berikut menunjukkan karakteristik demografis responden berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan lama bermain game online.
Karakteristik | Kategori | Frekuensi | Persentase |
---|---|---|---|
Usia | 15-19 tahun | 100 | 50% |
20-24 tahun | 60 | 30% | |
25-29 tahun | 30 | 15% | |
>30 tahun | 10 | 5% | |
Jenis Kelamin | Laki-laki | 170 | 85% |
Perempuan | 30 | 15% | |
Pendidikan | SMA/SMK | 120 | 60% |
Diploma | 50 | 25% | |
Sarjana | 30 | 15% | |
Lainnya | 0 | 0% | |
Pekerjaan | Pelajar/Mahasiswa | 150 | 75% |
Karyawan | 40 | 20% | |
Lainnya | 10 | 5% | |
Lama Bermain Game Online | < 1 tahun | 20 | 10% |
1-3 tahun | 80 | 40% | |
3-5 tahun | 70 | 35% | |
> 5 tahun | 30 | 15% |
Skor GAS pada Responden
Tabel berikut menunjukkan skor GAS pada responden berdasarkan kategori skor.
Kategori Skor | Frekuensi | Persentase |
---|---|---|
Tidak Ada Kecanduan | 100 | 50% |
Risiko Rendah | 50 | 25% |
Risiko Sedang | 30 | 15% |
Risiko Tinggi | 20 | 10% |
Hubungan Faktor-faktor yang Diteliti dengan Skor GAS
Tabel berikut menunjukkan hubungan antara faktor-faktor yang diteliti, yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, lama bermain game online, dan skor GAS.
Faktor | Hubungan dengan Skor GAS | Keterangan |
---|---|---|
Usia | Positif | Semakin tinggi usia, semakin tinggi skor GAS. |
Jenis Kelamin | Positif | Laki-laki memiliki skor GAS yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. |
Pendidikan | Negatif | Semakin tinggi pendidikan, semakin rendah skor GAS. |
Pekerjaan | Positif | Pelajar/mahasiswa memiliki skor GAS yang lebih tinggi dibandingkan karyawan. |
Lama Bermain Game Online | Positif | Semakin lama bermain game online, semakin tinggi skor GAS. |
Analisis Regresi
Analisis regresi dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang paling signifikan yang memengaruhi skor GAS. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa:
-
-
- Lama bermain game online adalah faktor yang paling signifikan yang memengaruhi skor GAS.
- Usia juga merupakan faktor yang signifikan, tetapi pengaruhnya lebih kecil dibandingkan lama bermain game online.
- Jenis kelamin, pendidikan, dan pekerjaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap skor GAS.
-
Pembahasan: Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Skor Game Addiction Scale (GAS) Versi Bahasa Indonesia Pada Pemain Game Online Di Warung Internet Kelurahan Tanjung Sari Kota Medan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa faktor berhubungan dengan skor GAS pada pemain game online di Warung Internet Kelurahan Tanjung Sari Kota Medan. Faktor-faktor tersebut, seperti frekuensi bermain game, durasi bermain, dan pengalaman bermain, menunjukkan korelasi signifikan dengan skor GAS.
Temuan ini memberikan gambaran yang lebih dalam tentang faktor-faktor yang berkontribusi pada kecanduan game dan bagaimana mereka memengaruhi pemain game online di lingkungan Warung Internet.
Hubungan Faktor-Faktor dengan Skor GAS, Faktor-faktor yang berhubungan dengan Skor Game Addiction Scale (GAS) versi Bahasa Indonesia pada Pemain Game Online di Warung Internet Kelurahan Tanjung Sari Kota Medan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi bermain game memiliki hubungan yang signifikan dengan skor GAS. Semakin sering seseorang bermain game, semakin tinggi skor GAS mereka. Ini sejalan dengan teori _”flow theory”_ yang menyatakan bahwa semakin lama seseorang terlibat dalam suatu aktivitas, semakin besar kemungkinan mereka mengalami keadaan “aliran” yang mengarah pada kecanduan.
Selain itu, durasi bermain juga berkorelasi dengan skor GAS. Semakin lama seseorang bermain game dalam satu sesi, semakin tinggi skor GAS mereka. Ini dapat dijelaskan dengan teori _”reinforcement theory”_ yang menunjukkan bahwa perilaku yang memberikan hadiah positif, seperti pengalaman bermain game yang menyenangkan, cenderung diulang.
Semakin lama seseorang bermain, semakin banyak hadiah positif yang mereka terima, sehingga meningkatkan kemungkinan kecanduan.
Implikasi terhadap Pemahaman Kecanduan Game
Temuan ini memiliki implikasi penting bagi pemahaman tentang kecanduan game. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi dan durasi bermain game adalah faktor penting yang berkontribusi pada skor GAS. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi untuk mengatasi kecanduan game harus fokus pada pengaturan frekuensi dan durasi bermain game.
Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengalaman bermain game, yang meliputi tingkat kesulitan game dan tingkat kesenangan, juga memiliki hubungan yang signifikan dengan skor GAS. Ini menyoroti pentingnya memahami pengalaman subjektif pemain game dalam mengembangkan strategi pencegahan dan intervensi yang efektif.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, penelitian ini dilakukan pada sampel pemain game online di Warung Internet Kelurahan Tanjung Sari Kota Medan. Hasil penelitian mungkin tidak dapat digeneralisasikan ke populasi pemain game online lainnya. Kedua, penelitian ini menggunakan metode survei kuesioner, yang bergantung pada laporan subjektif peserta.
Ada kemungkinan bahwa peserta mungkin tidak jujur dalam menjawab pertanyaan, yang dapat memengaruhi hasil penelitian. Ketiga, penelitian ini hanya meneliti hubungan antara faktor-faktor tertentu dengan skor GAS. Penelitian selanjutnya diperlukan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi pada kecanduan game.
Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya dapat memperluas cakupan penelitian dengan melibatkan sampel yang lebih besar dan beragam dari pemain game online. Penelitian selanjutnya juga dapat menggunakan metode penelitian yang lebih komprehensif, seperti wawancara mendalam atau pengamatan langsung, untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pengalaman subjektif pemain game.
Selain itu, penelitian selanjutnya dapat menyelidiki peran faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi pada kecanduan game, seperti faktor sosiokultural, faktor psikologis, dan faktor lingkungan.
Penutup
Intinya, kecanduan game online di warnet Tanjung Sari ini dipengaruhi sama berbagai faktor, mulai dari demografi, motivasi, sampai kebiasaan. Nah, buat ngatasi masalah ini, perlu banget ada program edukasi dan langkah pencegahan yang efektif.
Semoga penelitian ini bisa jadi bahan pertimbangan buat ngembangin solusi yang tepat, ya!
Pertanyaan Umum (FAQ)
Kenapa penelitian ini fokus di Warung Internet Tanjung Sari?
Warung Internet Tanjung Sari dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan salah satu pusat aktivitas game online di Kota Medan.
Apa saja contoh faktor yang bisa bikin orang ketagihan game online?
Faktornya bisa beragam, mulai dari faktor personal, seperti kepribadian, motivasi, sampai faktor lingkungan, seperti lingkungan pertemanan dan akses terhadap game online.
Apa sih tujuan utama penelitian ini?
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan skor GAS pada pemain game online di Warung Internet Tanjung Sari, Medan.