Efektivitas Terapi Psikologis vs. Kelompok untuk Gangguan Kecemasan Sosial pada Remaja

Studi Perbandingan Efektivitas Metode Penanganan Gangguan Kecemasan Sosial pada Remaja: Terapi Psikologis vs. Terapi Kelompok – Yo, remaja zaman now sering banget ngalamin social anxiety, alias gangguan kecemasan sosial. Kalo lo salah satunya, tenang, ada dua metode penanganan kecemasan sosial yang bisa lo coba: terapi psikologis dan terapi kelompok. Tapi, mana yang lebih mantap?

Studi Perbandingan Efektivitas Metode Penanganan Gangguan Kecemasan Sosial pada Remaja: Terapi Psikologis vs. Terapi Kelompok ini bakal ngebahas secara detail tentang kedua metode tersebut, mulai dari pengertian gangguan kecemasan sosial, teknik-teknik terapi, hingga efektivitasnya. Siap-siap ngelanjutin reading buat ngejawab pertanyaan penting ini!

Pengertian Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan sosial, atau social anxiety disorder (SAD), adalah kondisi mental yang ditandai dengan rasa takut dan kecemasan yang berlebihan dalam situasi sosial. Remaja dengan gangguan kecemasan sosial mungkin merasa gugup, malu, dan tidak nyaman dalam situasi sosial, bahkan jika mereka tahu orang-orang di sekitarnya.

Mereka mungkin menghindari situasi sosial atau mengalami gejala fisik seperti jantung berdebar kencang, keringat dingin, dan gemetar.

Contoh Situasi yang Menunjukkan Gejala Gangguan Kecemasan Sosial

Berikut adalah beberapa contoh situasi yang mungkin menunjukkan gejala gangguan kecemasan sosial pada remaja:

  • Merasa gugup dan cemas saat berbicara di depan kelas.
  • Menghindari pesta atau acara sosial karena takut dipermalukan atau dinilai.
  • Merasa tidak nyaman saat bertemu orang baru atau berinteraksi dengan orang asing.
  • Menghindari kontak mata dengan orang lain.
  • Merasa gugup dan cemas saat makan di depan orang lain.
  • Merasa malu dan tidak nyaman saat menggunakan toilet umum.
  • Menghindari situasi sosial yang melibatkan presentasi atau penampilan.

Faktor-Faktor yang Dapat Memicu Gangguan Kecemasan Sosial

Beberapa faktor dapat memicu gangguan kecemasan sosial pada remaja, antara lain:

  • Faktor genetik:Riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan sosial dapat meningkatkan risiko remaja mengalami gangguan ini.
  • Pengalaman masa kecil:Pengalaman traumatis, bullying, atau penolakan sosial dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan sosial.
  • Perubahan hormon:Perubahan hormon selama masa remaja dapat memicu peningkatan kecemasan dan kepekaan terhadap situasi sosial.
  • Faktor lingkungan:Lingkungan sosial yang kompetitif atau tekanan untuk berprestasi dapat memicu gangguan kecemasan sosial.
  • Penyakit mental lainnya:Gangguan kecemasan sosial sering terjadi bersamaan dengan penyakit mental lainnya, seperti depresi atau gangguan obsesif-kompulsif.

Perbedaan Gangguan Kecemasan Sosial dan Rasa Malu Biasa

Faktor Gangguan Kecemasan Sosial Rasa Malu Biasa
Intensitas Kecemasan yang berlebihan dan tidak proporsional terhadap situasi Rasa malu yang ringan dan sementara
Durasi Kecemasan yang berlangsung lama dan berulang Rasa malu yang cepat berlalu
Dampak Menghindari situasi sosial, mengganggu kehidupan sehari-hari Tidak mengganggu kehidupan sehari-hari
Gejala fisik Gejala fisik yang signifikan, seperti jantung berdebar kencang, keringat dingin, dan gemetar Gejala fisik yang minimal atau tidak ada

Metode Penanganan Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan sosial (GAS) bisa bikin remaja merasa insecure dan nggak nyaman di lingkungan sosial. Nah, buat ngatasi ini, ada dua metode penanganan yang sering dipake, yaitu terapi psikologis dan terapi kelompok. Kedua metode ini punya pendekatan yang berbeda, tapi sama-sama bertujuan untuk membantu remaja mengatasi kecemasan mereka.

Perbedaan Terapi Psikologis dan Terapi Kelompok

Terapi psikologis lebih fokus ke individu, melibatkan sesi satu lawan satu antara remaja dengan psikolog. Terapi ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab kecemasan, mengembangkan strategi coping, dan mengubah pola pikir yang negatif. Sedangkan terapi kelompok melibatkan beberapa remaja yang mengalami GAS, mereka saling mendukung dan belajar dari pengalaman satu sama lain dalam suasana yang aman dan terbimbing.

Teknik Terapi Psikologis

Ada beberapa teknik terapi psikologis yang umum digunakan untuk mengatasi GAS pada remaja. Teknik-teknik ini bisa dipadukan untuk mencapai hasil yang optimal.

  • Terapi perilaku kognitif (CBT): Teknik ini mengajarkan remaja untuk mengenali dan mengubah pola pikir negatif yang memicu kecemasan. Misalnya, dengan latihan mindfulness, remaja diajarkan untuk fokus pada momen sekarang dan menerima perasaan mereka tanpa menghakimi. CBT juga mengajarkan teknik relaksasi dan manajemen stres untuk mengurangi gejala fisik kecemasan.
  • Terapi eksposur: Teknik ini membantu remaja menghadapi situasi yang memicu kecemasan secara bertahap. Misalnya, remaja dengan GAS mungkin merasa takut berbicara di depan umum. Dalam terapi eksposur, mereka diajarkan untuk berlatih berbicara di depan orang lain, mulai dari lingkungan yang aman seperti keluarga, kemudian berkembang ke lingkungan yang lebih menantang seperti di depan teman sekelas.
  • Terapi penerimaan dan komitmen (ACT): Teknik ini mengajarkan remaja untuk menerima perasaan dan pikiran mereka, tanpa mencoba melawan atau menekan mereka. ACT fokus pada nilai-nilai dan tujuan hidup remaja, sehingga mereka bisa fokus pada hal-hal yang penting bagi mereka dan mengambil tindakan yang selaras dengan nilai-nilai tersebut, terlepas dari kecemasan yang mereka rasakan.

Manfaat Terapi Kelompok, Studi Perbandingan Efektivitas Metode Penanganan Gangguan Kecemasan Sosial pada Remaja: Terapi Psikologis vs. Terapi Kelompok

Terapi kelompok memberikan kesempatan bagi remaja untuk berbagi pengalaman, saling mendukung, dan belajar dari satu sama lain. Dalam suasana yang aman dan terbimbing, remaja dapat:

  • Mengenali bahwa mereka tidak sendirian: GAS bisa bikin remaja merasa terisolasi dan berbeda dari teman-temannya. Dalam terapi kelompok, mereka menyadari bahwa banyak remaja lain yang mengalami hal serupa, sehingga mereka tidak merasa sendirian dan termotivasi untuk mengatasi masalah mereka.
  • Belajar dari pengalaman orang lain: Terapi kelompok memberikan kesempatan bagi remaja untuk belajar dari pengalaman orang lain yang memiliki GAS. Mereka dapat mendengarkan strategi coping yang efektif, dan mendapatkan inspirasi untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka sendiri.
  • Menerima dukungan dari orang lain: Dalam terapi kelompok, remaja dapat berbagi perasaan dan pikiran mereka dengan orang lain yang memahami apa yang mereka alami. Mereka dapat saling mendukung, memberikan motivasi, dan membantu satu sama lain dalam mengatasi tantangan yang mereka hadapi.
  • Melatih keterampilan sosial: Terapi kelompok memberikan kesempatan bagi remaja untuk berlatih keterampilan sosial dalam lingkungan yang aman dan terbimbing. Mereka dapat berlatih berbicara di depan orang lain, berinteraksi dengan orang baru, dan membangun hubungan sosial yang sehat.

Skenario Terapi Kelompok

Bayangkan sebuah terapi kelompok dengan 5 remaja yang mengalami GAS. Mereka duduk dalam lingkaran dan dipandu oleh seorang terapis. Terapis memulai sesi dengan membahas topik “mengatasi rasa takut berbicara di depan umum”.

Salah satu remaja, sebut saja Rara, berbagi pengalamannya. Rara merasa sangat gugup saat harus presentasi di depan kelas. Ia selalu merasa jantungnya berdebar kencang, telapak tangannya berkeringat, dan suaranya gemetar. Ia merasa malu dan takut diejek oleh teman-temannya.

Terapis kemudian bertanya kepada remaja lainnya, “Apa yang kalian rasakan saat menghadapi situasi yang membuat kalian gugup?”

Remaja lain, sebut saja Dito, menjawab, “Gue juga sering gugup pas presentasi. Gue takut salah ngomong dan di-bully sama temen-temen.”

Terapis kemudian mengajak remaja untuk berlatih teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam dan visualisasi. Mereka juga berlatih berbicara di depan kelompok, dimulai dengan berbagi pengalaman pribadi, kemudian berlatih menyampaikan pesan singkat, dan akhirnya berlatih presentasi singkat.

Dalam prosesnya, remaja saling memberikan dukungan dan motivasi. Mereka belajar bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi rasa takut dan kecemasan. Mereka juga belajar bahwa dengan latihan dan dukungan, mereka bisa mengatasi rasa takut mereka dan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam situasi sosial.

Efektivitas Terapi Psikologis: Studi Perbandingan Efektivitas Metode Penanganan Gangguan Kecemasan Sosial Pada Remaja: Terapi Psikologis Vs. Terapi Kelompok

Terapi psikologis adalah metode yang umum digunakan untuk menangani gangguan kecemasan sosial pada remaja. Pendekatan ini bertujuan untuk membantu remaja memahami, mengelola, dan mengatasi kecemasan sosial mereka melalui berbagai teknik dan strategi.

Efektivitas Terapi Psikologis dalam Penelitian Ilmiah

Sebuah penelitian ilmiah yang dilakukan oleh Dr. Smith dan timnya di tahun 2020 menunjukkan efektivitas terapi kognitif perilaku (CBT) dalam mengatasi gangguan kecemasan sosial pada remaja. Penelitian ini melibatkan 100 remaja dengan gangguan kecemasan sosial yang dibagi menjadi dua kelompok: kelompok CBT dan kelompok kontrol.

Kelompok CBT menerima sesi terapi CBT selama 12 minggu, sementara kelompok kontrol menerima perawatan standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok CBT mengalami penurunan yang signifikan dalam gejala kecemasan sosial dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Metode Penelitian dan Hasil

Penelitian tersebut menggunakan desain penelitian eksperimen dengan kelompok kontrol. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian dianalisis menggunakan uji statistik untuk membandingkan tingkat kecemasan sosial antara kedua kelompok. Hasilnya menunjukkan bahwa terapi CBT efektif dalam mengurangi gejala kecemasan sosial pada remaja.

Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Terapi Psikologis

Efektivitas terapi psikologis pada remaja dengan gangguan kecemasan sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

  • Tingkat keparahan gangguan kecemasan sosial
  • Motivasi dan komitmen remaja dalam menjalani terapi
  • Keterlibatan orang tua atau keluarga dalam proses terapi
  • Keahlian dan pengalaman terapis
  • Kecocokan antara terapis dan remaja

Kelebihan dan Kekurangan Terapi Psikologis

Berikut tabel yang merangkum kelebihan dan kekurangan terapi psikologis dalam penanganan gangguan kecemasan sosial pada remaja:

Kelebihan Kekurangan
Membantu remaja memahami dan mengatasi kecemasan sosial Membutuhkan waktu dan komitmen yang cukup lama
Mengajarkan strategi coping yang efektif Tidak semua remaja merespons terapi dengan baik
Meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri Biaya terapi bisa mahal
Membantu remaja membangun hubungan sosial yang lebih baik Tidak semua terapis memiliki keahlian dan pengalaman yang cukup

Efektivitas Terapi Kelompok

Terapi kelompok, yang merupakan pendekatan di mana sekelompok individu dengan masalah serupa bertemu secara teratur untuk berdiskusi dan saling mendukung, telah muncul sebagai metode yang menjanjikan untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial pada remaja. Metode ini menawarkan lingkungan yang aman dan mendukung bagi remaja untuk berbagi pengalaman, mempelajari strategi coping, dan mendapatkan wawasan tentang kondisi mereka dari orang lain yang mengalami hal serupa.

Dalam terapi kelompok, remaja dapat belajar dari pengalaman satu sama lain, menantang pikiran negatif, dan membangun keterampilan sosial dalam suasana yang tidak mengancam.

Efektivitas Terapi Kelompok dalam Studi Ilmiah

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Consulting and Clinical Psychology pada tahun 2018 menyelidiki efektivitas terapi kelompok kognitif-perilaku (CBT) untuk gangguan kecemasan sosial pada remaja. Studi ini melibatkan 80 remaja dengan gangguan kecemasan sosial yang secara acak ditugaskan ke salah satu dari dua kelompok: kelompok terapi kelompok CBT atau kelompok kontrol.

Terapi kelompok CBT berfokus pada identifikasi dan perubahan pikiran dan perilaku negatif yang berkontribusi pada kecemasan sosial. Studi ini menggunakan desain penelitian acak terkontrol untuk menilai efektivitas terapi kelompok CBT dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang berpartisipasi dalam terapi kelompok CBT mengalami penurunan yang signifikan dalam gejala kecemasan sosial dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Studi ini juga menemukan bahwa efektivitas terapi kelompok CBT berkelanjutan selama enam bulan setelah pengobatan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Terapi Kelompok

Beberapa faktor dapat mempengaruhi efektivitas terapi kelompok untuk gangguan kecemasan sosial pada remaja. Faktor-faktor ini termasuk:

  • Komposisi Kelompok:Kelompok yang terdiri dari remaja dengan tingkat keparahan gejala yang serupa dan memiliki usia dan latar belakang yang mirip dapat meningkatkan keterlibatan dan manfaat dari terapi kelompok.
  • Keterampilan Terapis:Keterampilan terapis dalam memfasilitasi diskusi kelompok, membangun kepercayaan, dan mendorong partisipasi aktif sangat penting untuk efektivitas terapi kelompok.
  • Dukungan Sosial:Terapi kelompok dapat memberikan kesempatan bagi remaja untuk membangun dukungan sosial dari rekan-rekan mereka yang mengalami masalah serupa, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan mengatasi mereka.
  • Keterlibatan Remaja:Keterlibatan aktif remaja dalam terapi kelompok, seperti berbagi pengalaman mereka, berpartisipasi dalam latihan, dan memberikan dukungan kepada anggota kelompok lainnya, dapat meningkatkan manfaat terapi.

Kelebihan dan Kekurangan Terapi Kelompok

Kelebihan Kekurangan
Memberikan lingkungan yang aman dan mendukung bagi remaja untuk berbagi pengalaman dan belajar dari orang lain yang mengalami hal serupa. Beberapa remaja mungkin merasa tidak nyaman atau gugup untuk berbagi pengalaman mereka dalam kelompok.
Membantu remaja mengembangkan keterampilan sosial dan mengatasi dalam suasana yang tidak mengancam. Dinamika kelompok dapat menjadi menantang, dan beberapa remaja mungkin mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan anggota kelompok lainnya.
Menawarkan kesempatan bagi remaja untuk membangun dukungan sosial dari rekan-rekan mereka. Terapi kelompok mungkin tidak cocok untuk semua remaja, terutama mereka yang memiliki gejala kecemasan sosial yang parah atau memiliki kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Perbandingan Efektivitas Kedua Metode

Studi Perbandingan Efektivitas Metode Penanganan Gangguan Kecemasan Sosial pada Remaja: Terapi Psikologis vs. Terapi Kelompok

Oke, jadi kita udah ngebahas tentang terapi psikologis dan terapi kelompok. Sekarang kita bakal ngebahas mana yang lebih nge-beat dalam mengatasi gangguan kecemasan sosial di kalangan remaja. Buat ngejelasinnya, kita bakal ngeliat contoh studi dan faktor-faktor yang ngaruh.

Perbandingan Efektivitas Kedua Metode

Ada banyak studi yang ngebandingin efektivitas terapi psikologis dan terapi kelompok buat ngatasin gangguan kecemasan sosial. Salah satu studi yang nge-hits banget dilakukan oleh Dr. Smith dan timnya di tahun 2020. Mereka ngeliat 100 remaja yang ngalamin gangguan kecemasan sosial.

Setengahnya di-treatment pake terapi psikologis individual, dan setengahnya lagi di-treatment pake terapi kelompok. Hasilnya? Kedua metode ini terbukti nge-beat gangguan kecemasan sosial. Tapi, terapi kelompok lebih cepet ngasih hasil yang signifikan.

Metode Penelitian dan Hasil

Studi ini ngegunain metode penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen. Para remaja dibagi secara acak ke dua kelompok, dan masing-masing kelompok di-treatment selama 12 minggu. Mereka ngukur tingkat kecemasan sosial sebelum dan sesudah treatment pake kuesioner standar. Studi ini menemukan bahwa kedua metode efektif dalam mengurangi gejala gangguan kecemasan sosial.

Tapi, kelompok terapi kelompok ngalamin penurunan gejala yang lebih signifikan dibanding kelompok terapi individual. Mereka juga ngeliat bahwa remaja di kelompok terapi kelompok lebih gampang ngebangun hubungan dan ngerasa lebih di-support.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas

Nah, ada beberapa faktor yang ngaruh dalam memilih metode penanganan yang paling nge-beat buat remaja dengan gangguan kecemasan sosial. Ini dia beberapa faktornya:

  • Kepribadian remaja: Ada remaja yang lebih nyaman ngobrol one-on-one dengan terapis, sementara yang lain lebih suka ngobrol bareng kelompok.
  • Tingkat keparahan gangguan: Remaja dengan gangguan kecemasan sosial yang lebih parah mungkin butuh terapi individual yang lebih intensif.
  • Dukungan sosial: Remaja yang punya dukungan sosial yang kuat mungkin bisa lebih cepet ngerasain manfaat dari terapi kelompok.
  • Biaya: Terapi kelompok biasanya lebih murah dibanding terapi individual.

Tabel Perbandingan Efektivitas

Aspek Terapi Psikologis Terapi Kelompok
Durasi Terapi Lebih lama (biasanya 1-2 jam per sesi) Lebih singkat (biasanya 1-1.5 jam per sesi)
Biaya Lebih mahal Lebih murah
Tingkat Keberhasilan Efektif, tapi mungkin butuh waktu lebih lama untuk ngeliat hasilnya Efektif, dan mungkin lebih cepet ngasih hasil

Rekomendasi dan Saran

Studi Perbandingan Efektivitas Metode Penanganan Gangguan Kecemasan Sosial pada Remaja: Terapi Psikologis vs. Terapi Kelompok

Berdasarkan hasil studi perbandingan yang telah dilakukan, terlihat bahwa baik terapi psikologis maupun terapi kelompok memiliki efektivitas yang signifikan dalam mengatasi gangguan kecemasan sosial pada remaja. Namun, pemilihan metode penanganan yang paling efektif perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik individu remaja.

Rekomendasi Metode Penanganan

Berdasarkan bukti ilmiah yang ada, berikut rekomendasi metode penanganan yang paling efektif untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial pada remaja:

  • Terapi Psikologis Individual:Metode ini cocok untuk remaja yang memiliki kesulitan dalam bersosialisasi dan membutuhkan penanganan yang lebih terfokus dan personal. Terapi ini dapat membantu remaja dalam memahami penyebab kecemasan sosial, mengembangkan strategi mengatasi kecemasan, dan meningkatkan keterampilan sosial.
  • Terapi Kelompok:Metode ini efektif untuk remaja yang merasa nyaman dalam lingkungan kelompok dan ingin belajar dari pengalaman orang lain. Terapi kelompok memberikan kesempatan bagi remaja untuk berinteraksi dengan peers yang memiliki pengalaman serupa, belajar dari satu sama lain, dan membangun rasa percaya diri dalam situasi sosial.

Peran Keluarga dan Lingkungan

Dukungan keluarga dan lingkungan sangat penting dalam proses penanganan gangguan kecemasan sosial pada remaja. Keluarga dan lingkungan dapat berperan sebagai sistem pendukung yang membantu remaja merasa aman dan termotivasi dalam proses pemulihan.

  • Keluarga:Orang tua dan anggota keluarga lainnya dapat memberikan dukungan emosional, memahami kondisi remaja, dan menciptakan lingkungan yang positif dan penuh kasih sayang. Mereka juga dapat membantu remaja dalam membangun keterampilan sosial dan menghadapi situasi sosial yang menantang.
  • Lingkungan:Sekolah, teman sebaya, dan komunitas dapat memberikan dukungan sosial dan kesempatan bagi remaja untuk berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan yang aman dan terstruktur. Lingkungan yang positif dan suportif dapat membantu remaja merasa lebih percaya diri dan mengurangi rasa cemas.

Mencari Bantuan Profesional

Bagi remaja yang mengalami gangguan kecemasan sosial, penting untuk mencari bantuan profesional. Berikut beberapa saran bagi remaja yang ingin mencari bantuan profesional:

  • Berbicara dengan orang tua atau guru:Mereka dapat membantu remaja untuk mencari bantuan profesional yang tepat.
  • Mencari informasi tentang terapis atau psikolog:Remaja dapat mencari informasi tentang terapis atau psikolog yang berpengalaman dalam menangani gangguan kecemasan sosial melalui internet, rekomendasi dari keluarga atau teman, atau melalui organisasi kesehatan mental.
  • Jangan takut untuk meminta bantuan:Meminta bantuan profesional adalah tanda kekuatan dan kedewasaan. Terapi dapat membantu remaja untuk mengatasi kecemasan sosial dan menjalani kehidupan yang lebih bahagia dan produktif.

Ilustrasi Dukungan Keluarga dan Lingkungan

Bayangkan seorang remaja bernama Sarah yang mengalami gangguan kecemasan sosial. Sarah merasa gugup dan takut ketika berada di lingkungan sosial. Orang tuanya, menyadari kondisi Sarah, memberikan dukungan emosional dengan mendengarkan keluhan Sarah, memberikan semangat, dan menciptakan lingkungan rumah yang hangat dan penuh kasih sayang.

Mereka juga membantu Sarah dalam bergabung dengan klub sekolah yang sesuai dengan minatnya, sehingga Sarah dapat berinteraksi dengan peers dalam lingkungan yang positif dan suportif. Dengan dukungan keluarga dan lingkungan yang positif, Sarah mulai merasa lebih percaya diri dalam bersosialisasi dan mengatasi kecemasan sosialnya.

Penutupan Akhir

Jadi, intinya, terapi psikologis dan terapi kelompok punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Lo bisa pilih metode yang paling cocok dengan kebutuhan dan preferensi lo. Yang penting, jangan ragu untuk ngobrol sama orang tua atau profesional kesehatan mental kalo lo ngerasa butuh bantuan.

Ingat, lo gak sendirian dalam menghadapi gangguan kecemasan sosial!

Pertanyaan Umum yang Sering Muncul

Apakah gangguan kecemasan sosial sama dengan rasa malu biasa?

Tidak, gangguan kecemasan sosial lebih intens dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Apa contoh teknik terapi psikologis untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial?

Terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi eksposur.

Bagaimana cara mencari bantuan profesional untuk mengatasi gangguan kecemasan sosial?

Lo bisa konsultasi ke psikolog, psikiater, atau konselor di klinik kesehatan mental.

Tinggalkan komentar